OREO
1.
Tahap
Perkenalan
OREO
adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama
kali pada 1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di tengahnya.
Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke
dalam susu. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain,
misalnya milkshake, dan es krim. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft
Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Berdasarkan pernyataan dari Kim McMiller, selaku Associate Director of Consumer
Relations, dua tahap proses digunakan dalam pembuatan biskuit Oreo. Adonan
dasar Oreo dibentuk menjadi bentuk biskuit yang bulat dengan menggunakan mesin
cetakan roti yang berputar yang kemudian masuk ke dalam oven. Sebagian besar
produksi Oreo dikerjakan di pabrik Kraft ataupun Nabisco di Richmond, Virginia.
Biskuit Oreo untuk pasar Asia diproduksi di Indonesia dan Cina. Sedangkan
biskuit Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di Spanyol.
Pada
perkenalan prouknya oreo mmebuat iklan yang menceritakan tentang anak-anak yang
dalam masa tumbuh kembang yang sedang bermain basket, kemudian seorang anak
perempuan yang membawa Oreo dan mengajak mereka memakannya sambil memegang
segelas susu putih. Kemudian mereka mengambil biscuit Oreo dan menggunakan
“cara asik makan Oreo” yaitu dengan diputar, dijilat, dicelupin. Ketika mereka
mencoba mencelupkan Oreo kedalam segelas susu yang dipegang anak perempuan, di
bagian inilah Oreo terlihan menekankan bahwa produk mereka adalah produk yang
menyatukan kebersamaan pertemanan anak-anak
Diatas adalah gambar dari kemasan pertama yang di
keluarkan oleh oreo , dengan rasa krim vanila .
2.
Tahap
Pertumbuhan
Setelah laris dengan produknya , produk oreo kembali
mengeluarkan beberapa varian rasa lagi dengan harga yang sedikit dinaikan , Iklan
Oreo tidak lagi bersifat memperkenalkan, melainkan telah berupaya menjaga
loyalitas konsumen .
TAHUN
|
TOP BRAND INDEX
|
2008
|
3,7%
|
2009
|
3,9%
|
2010
|
4,2%
|
Dengan data diatas bisa kita simpulkan bahwa produk
oreo mengalami indeks dalam penjulan ,
di tahun 2008 mendapat 3.7% naik
keuntungan penjualan sebesar 0,2% menjadi 3,9% dan pada tahun 2010 biskuit oreo
memperoleh angka 5,3% dengan kenaikan sebesar 1,4% dari perolehan indeks 2009 .
berikut adalah beberapa varian tambahan produk oreo .
Dengan nama variannya :
- Oreo Double Stuf
- Oreo Chocolate Creme
- Oreo Double Delight
- Oreo Strawberry Creme
- Oreo Ice Cream Blueberry Flavor
- Oreo Wafer Rolls Vanilla
- Oreo Wafer Rolls Chocolate
- Oreo Ice Cream Blueberry Flavor
- Golden Oreo Vanilla
- Oreo Ice Cream Orange Flavor
- Oreo Wafer Vanilla
- Oreo Wafer Chocolate
- Oreo Soft Cake
- Oreo Star
3.
Tahap
Kedewasaan
Kini, usianya telah
mencapai satu abad. Wow! Produk Oreo ini pun dapat digolongakan sebagai produk
yang telah berada pada tahap mature
dalam product life cycle. Mengapa?
Alasan Oreo digolongkan pada tahapan mature diantaranya :
1.
Oreo memiliki jumlah
pelanggan loyal yang tergolong besar karena hingga saat ini Oreo masih menjadi
salah satu biskuit terlaris di dunia
2. Untuk menghindari
kejenuhan pelanggan, Oreo menambah berbagai varian rasa, jenis kue baru, bahkan
kemasan baru
3. Jika dulu segmentasi
Oreo bersifat massal, kini Oreo mulai membidik segmen keluarga sebagai segmen
potensial untuk memasarkan produk
4. Sebagai produk makanan, Oreo
tergolong sudah berusia matang
Produk yang berada dalam tahapan
mature ini biasanya semakin rentan terhadap penurunan penjualan. Ketika tahap
mature berakhir, suatu produk akan masuk ke tahap decline. Pada tahap decline,
produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen karena mereka beralih ke produk
lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen atau
pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.
4.
Tahap
Penurunan
Untuk mempertahankan eksistensi
dan popularitasnya, Oreo tidak tinggal diam dan mulai melakukan strategi
komunikasi pemasaran yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu, Oreo pernah
menggandeng Ferdy Hasan sebagai endorsernya yang mengemukakan bahwa Oreo
merupakan produk yang terpercaya serta sesuai untuk keluarga dan anak-anak.
Selain itu, Oreo mempertahankan tageline diputar, dijilat, dicelupin dalam
setiap strategi pemasaran yang dilakukannya sehingga tertanam di benak konsumen
bahwa cara seru memakan biskuit Oreo adalah menggunakan cara tersebut. Agar
tetap terlihat menarik, Oreo pun sering mengadakan undian berhadiah pada waktu
tertentu. Untuk mendekatkan diri dengan konsumen, pada ulang tahunnya yang
ke-100 Oreo melaksanakan event Oreo Fun Carnival di Bandung dan Jakarta. Oreo
pun aktif berpromosi di website, facebook, dan twitternya. Dan tidak hanya itu
oreo pun akhirnya bekerja sama dengan wals untuk menggabungkan varian eskrim
dengan biskuitnya , seperti gambar di bawah .
Daftar
pustaka